Teknik budidaya kacang tanah pdf




















Penanaman Benih ditanam menggunakan tugal atau mengikuti alur bajak. Pemupukan Takaran pemupukan setiap lokasi akan berbeda tergantung jenis tanah. Penyiangan Penyiangan dilakukan minimal dua kali, yaitu umur hari dan umur hari. Tahapan pengendalian hama dan sebagai berikut : identifikasi jenis hama,dan penyakit penghitungan tingkat populasi hama, menentukan tingkat kerusakan tanaman akibat hama dan penyakit, taktik dan teknik pengendalian mengusahakan tanaman sehat, pengendalian hayati, penggunaan varietas tahan, mekanik, fisik, senyawa semi-kimia hormon , penggunaan insektisida hama dan fungisida, bakterisida penyakit Hama utama yang menyerang pada tanaman kacang tanah adalah Kutu Aphid.

Aphid menyerang saat tanaman mulai muncul di permukaan tanah hingga tanaman menjelang panen. Kutu ini lebih menyukai bagian tanaman yang muda seperti pucuk dan tangkai daun muda menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil, tetapi pada keadaan populasi tinggi dapat tersebar sampai ke bagian tanaman yang tua. Kutu Aphid juga bertindak sebagai vektor serangga penular berbagai penyakit virus Wereng Empoasca. Serangan Empoasca pada tanaman muda mengakibatkan tanaman menjadi layu, sedangkan pada tanaman yang lebih tua, mengakibatkan ujung daun muda yang terserang akan nampak berwarna kuning membentuk huruf V.

Kacang tanah yang terserang Empoasca tampak lebih kuning daripada tanaman sehat. Ulat Grayak. Ulat ini aktif makan pada malam hari, meninggalkan epidermis atas dan tulang daun sehingga daun yang terserang dari jauh terlihat berwarna putih. Selain memakan daun, ulat dewasa memakan polong muda dan tulang daun muda, sedang pada daun yang tua, tulang-tulangnya akan tersisa. Gejala bercak daun terdapat pada daun bagian bawah berkembang ke arah yang lebih atas. Bercak berwarna coklat, dimulai dari bercak kecil kemudian berkembang menjadi bercak yang lebih besar.

Pengendalian dilakukan melalui penggunaan varietas tahan, sanitasi dan rotasi tanaman, pengendalian hayati, fungisida nabati dan terakhir fungisida kimiawi. Karat Daun. Pembukaan lahan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk pembersihan lahan dari segala macam gulma tumbuhan pengganggu dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit. Pembentukan Bedengan. Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan cm.

Diantara bedengan dibuatkan parit. Penentuan Pola Tanam. Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, atau 20 x 20 cm. Pembuatan Lubang Tanam. Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm menggunakan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas. Cara Penanaman. Masukan benih 1 atau 2 butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis.

Waktu tanam yang paling baik dilahan kering pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni palawija I atau bulan Juli-September palawija II. Penyiangan dan Pembumbunan. Penyiangan dilakukan 2 kali umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak bunga dan polong. Pengairan dan Penyiraman. Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab.

Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau dapat diberikan mulsa jerami dan lain-lain. Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat mengganggu penyerbukan. Pemeliharaan Lain.

Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan dijaga agar menunjang kesehatan tanaman.

Gejala : memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Penggunaan Pestona dengan cara disiramkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan. Ulat Penggulung Daun.

Gejala : daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona. Ulat Grayak Spodoptera litura. Gejala : ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: 1 bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; 2 penyemprotan menggunakan Natural Vitura. Ulat Jengkal Plusia sp. Gejala : menyerang daun kacang tanah. Kumbang Daun. Gejala : daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga.

Pengendalian: 1 penanaman serentak; 2 penyemprotan menggunakan Pestona. Penyebab : bakteri Xanthomonas solanacearum E. Gejala : daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan.

Akar tanaman membusuk. Pengendalian : Pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan. Penyakit sapu setan. Penyebab : Mycoplasma sejenis virus. Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala : bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian : tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan sanitasi lingkungan , menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona atau Natural BVR.

Penyakit Bercak Daun. Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola. Gejala : timbul bercak-bercak berukuran mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang. Penyakit Gapong. Penyebab : diduga Nematoda. Gejala : Polong kosong, juga bisa busuk. Pengendalian : tanahnya didangir dan dicari nematodanya. Penyakit Sclerotium.

Penyebab : cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala : tanaman layu. Pengendalian : gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan.

Siram lahan hingga permukaannya lembab. Gunakan dengan cara menuangkan sebanyak 1 gelas air mineral per tangki dan semprot secara merata pada bagian atas bedengan. Dalam pengolahan lahan tanam, dibutuhkan pemupukan dasar yang sesuai.

Hal inilah yang menjadikan kualitas pertumbuhan tanaman agar lebih maksimal. Penggunaan GDM Granule SAME menjadi salah satu pemupukan dasar yang lebih maksimal, kandungan bakteri premium seperti Bacillus subtilis yang dapat memicu petumbuhan tanaman dan mampu mensulpai nutrisi bagi tanaman.

Selain itu kombinasi dengan GDM Black BOS yang mengandung bakteri premium seperti Micrococcus roseus sangat mampu memproses dan menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman. Keduanya sangat berguna untuk meningkatkan kualitas tanaman kacang tanah agar lebih subur dan lahan tanam semakin sehat. Dalam budidaya kacang tanah, 1 hektar lahan setidaknya membutuhkan kg bibit kacang tanah. Oleh karenanya pemilihan bibit akan sangat menentukan keberhasilan budidaya anda.

Untuk memperoleh hasil kacang tanah yang berkualitas dan melimpah, pastikan anda memilih bibit yang tepat. Anda bisa mendapatkan bibit kacang tanah dengan membeli bibit bersertifikat atau membuat bibit kacang tanah sendiri. Cara membuat bibit kacang tanah pun cukup mudah. Dalam membuat bibit kacang tanah, proses seleksi tetap dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:. Setelah bibit dipilih, anda bisa menjemur bibit selama hari. Selain itu, untuk menjaga kualitas benih sebaiknya benih disimpan selama bulan.

Ingat untuk tidak membuka cangkang selama masa penyimpanan. Cangkang hanya boleh dibuka ketika benih akan digunakan dan kupas dengan tangan untuk menghindari kerusakan pada benih. Sebelum benih digunakan, anda perlu melakukan perendaman untuk mencegah adanya hama dan penyakit yang menempel. Kehadiran Aphis di pertanaman kacang tanah terjadi mulai tanaman muncul di atas permukaan tanah sampai menjelang panen, Kutu ini lebih menyukai bagian tanaman yang muda, seperti pucuk dan tangkai daun muda, tetapi pada keadaan populasi tinggi dapat tersebar sampai ke bagian tanaman yang tua.

Wereng Empoasca Wereng Empoasca berwarna hijau kekuningan atau putih. Empoasca yang berwarna hijau kekuningan bersayap hijau pucat dan tarsi berwarna hijau, sedangkan Empoasca yang berwarna putih memiliki sayap depan dengan bercak merah. Imago Empoasca berukuran tubuh 2,5 mm, meletakkan telur di dalam mesofil daun.

Perkembangan telur hingga menjadi dewasa berlangsung hari. Selain kacang tanah, Empoasca juga menyerang kedelai, kacang hijau, kacang tungggak, dan cabe. Serangan hama ini menyebabkan gejala menguning, terutama pada ujung daun. Tungau merah Tidak kurang dari jenis tanaman dapat menjadi tanaman inang tungau ini. Beberapa di antaranya adalah kedelai, ubi kayu, kapas, jeruk, tomat, dan papaya maupun kacang tanah. Pengorok daun Selain menyerang kacang tanah, pengorok daun juga menyerang kedelai dan kacang tunggak.

Akibat serangan hama ini, daun menjadi terlipat sepanjang tulang utama daun dan berwarna kecoklatan. Serangan hebat menyebabkan daun sebagian bahkan seluruhnya menjadi keriting. Penggulung daun Penggulung daun memiliki inang tanaman kacang tanah dan berbagai jenis kacang-kacangan lainnya. Ciri khas larva adalah terdapatnya dua bercak hitam pada kedua sisi prothorax.

Sesuai dengan namanya, larva berdiam di dalam gulungan daun. Gulungan daun mulai dibentuk oleh larva muda pada bagian pucuk, tempat telur diletakkan. Setelah tumbuh menjadi lebih besar, larva berpindah ke daun yang lebih tua. Gulungan daun dibentuk dengan cara merekatkan daun satu dengan lainnya dari sisi dalam dengan semacam zat perekat yang dikeluarkan oleh larva yang bersangkutan.

Bila gulungan daun dibuka, akan dijumpai larva berwarna hijau transparan yang bergerak cepat. Selama berdiam di dalam gulungan daun, larva memakan daun sehingga tampak hanya tulang daunnya saja yang tersisa. Ulat jengkal Larva ulat jengkal berwarna hijau dan bergerak seperti menjengkal. Larva tua memiliki ciri khas, yaitu adanya tungkai palsu sebanyak tiga pasang dan garis lateral berwarna pucat sebanyak tiga pasang yang membujur dari mesonotum hingga ujung abdomen.

Tubuh larva menyempit pada bagian apikal dengan kepala kecil, dan bila direntangkan, panjangnya 3 cm. Stadium larva terdiri atas lima instar. Umur larva berkisar antara hari dengan rata-rata 16 hari. Setelah telur menetas, larva tinggal untuk sementara waktu di tempat telur diletakkan. Beberapa hari kemudian, larva tersebut berpencaran. Larva tua bersembunyi di dalam tanah pada siang hari dan giat menyerang tanaman pada malam hari.



0コメント

  • 1000 / 1000